Rabu, 23 November 2011

senja yang sore

akan kemana langkah ku kan bawa
suryapun pendar menanggalkan senja
aku di sini sendiri
lusuh dalam resah yang lelah
terasing dalam fana yang angkuh
dalam gelap yang menyala
terusik kehidupan terusik masa silam
ada sebuah tanya tak  kunjung terjawab
disini saat sore mulai senja.........
tak ada yang bisa aku rajut dari kisi'' hari yang tlah terlewati
hanya sebuah penderitaan yang tertawa riang menghias kelopak-kelopak jiwa
sejenak kupunguti lembaran yang telah usang

meski lusuh namun biarkan sejenak
diri ini di sini
di batas sore yang senja
menikmati cakrawala sore dalam senja
meski kesendirian ini tanpa ada kisah'' tentang mu
tentang kita
tentang perjalanan yag mnegiring kebersamaan kita
meski kini engkau telah pergi jauh
pergi ke alam keabadian
dan hilang di telan bumi barang kali
namun sungguh
rasaku padamu masih tetap utuh
tulusnya yang suci ini masih tersimpan di dalam langit qalbu
mengisi kelopak-kelopak jiwa

meski ku taw semua hanya tinggal lembaran lusuh yang usang
yang masih selalu tersimpan ..rapi
dan kadang hadirmu pun mampu menepis hampa dalam hening ini
setiap saat dan setiap waktu
karena hanya engkaulah yang mampu
menjadikan hidpku lebih berarti
dan engkulah yang mampu membuat ku bangkit saat aku terpuruk dalam kehidupan
saat ku gagal dalam hidup ini
kau buat ku tersenyum saat ku bersedih

wahai angin sore sampaikan lah  cerita ini untuk nya
bahwa masih tersimpan utuh sampai saat ini
tentang rasaku dalam qalbu
 sungguh sangat bahagia hanya sekedar ia tahu
kalo ia telah mngukir dalam hidupku
"PELANGI TRESNO ING KELOPAK JIWA"




                                                                                                    at Boedhy








                           Djakarta ,24 november 2011





Tidak ada komentar:

Posting Komentar